Apakah yang akan terlintas di pikiran kita jika mendengar kata “berjamur”? Tentu konotasi kita akan sangat negatif. Yang terpikir adalah kedatangan jamur yang mengganggu, yang biasanya ada di tempat-tempat yang tidak diinginkan. Tapi, berjamur yang satu ini sangat bermanfaat, karena berjamur yang dimaksudkan adalah sebuah acara yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Agronomi Faperta Unpad, yaitu acara Faperta Berjamur.
Menyadari akan minimnya pengetahuan tentang jamur yang di dapat pada saat perkuliahan, Himagro mengangkat tema mengenai budidaya dan cara berbisnis untuk komoditas jamur. Acara yang diadakan pada hari Jum’at, 8 Juni 2012 ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan cara membudidayakan jamur, baik dalam skala besar atau kecil-kecilan.
Bertempat di SC Faperta Unpad lantai 2, kita kedatangan seorang enterpreneur sekaligus pembudidaya jamur, Kang Rial Aditya. Bermodalkan niat dan tekad yang kuat, Kang Rial mendirikan unit usaha Ganesha Mycosoft (GM) yang bergerak di bidang usaha Pembibitan, Budidaya dan Kuliner jamur terutama jamur tiram, dan berkat usahanya beliau menjadi direktur di Ganesha Mycosoft yang ia bangun sendiri.
Sebelum masuk ke materi, Kang Rial Aditya memberikan motivasi pada para peserta bahwa kita harus berani mengambil resiko untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Saat mengambil resiko yang setengah-setengah, maka hasil yang kita dapat juga akan setengah-setengah. Mengutip dari motto kang Rial: “Hanya orang yang berani gagal total yang akan memperoleh keberhasilan total”
Ia juga berbagi ilmu yang dimilikinya pada para peserta pada sesi pengaplikasian budidaya jamur. Untuk memulai budidaya jamur yang dibutuhkan hanyalah bibit, media tanam yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan-bahan berserat, serta media untuk mengulturkan jamur agar mendapatkan kualitas yang terbaik. Pertama, media tanam berupa serbuk kayu dibuat, diinkubasi dan disterilkan agar terbebas dari kuman. Kemudian, bibit jamur disuntikkan ke media tanam. Setelah sekitar 3-4 hari, bagian atas media tanam bisa dibuka. Tunggu sekitar 7 hari dan jamur pun siap dipanen. Jangan lupa, simpanlah media-media tanam tersebut pada ruangan yang memiliki suhu lembab, karena jamur tumbuh dengan baik pada leadaan lembab.
Menurut kang Rial, bisnis di bidang jamur ini memiliki peluang usaha yang sangat besar. Selain budidaya jamur belum terlalu eksis di dunia pertanian, kuliner yang berbahan dasar jamur juga masih jarang dijumpai di pasaran.
Di penghujung acara, lagi-lagi beliau memberikan motivasi yang sangat membangun untuk kita. Kang Rial berkata, bahwa rencana hidup itu perlu dibuat. “Kesuksesan adalah rangkaian mimpi yang disusun secara cantik dan dilaksanakan dengan sepenuh hati” tutupnya, yang kemudian disambut riuh rendah applause yang diberikan peserta pada kang Rial.