Sabtu, 06 Oktober 2012

DIALOG INTERAKTIF BEM FAPERTA UNPAD : “Eksistensi Lembaga Koperasi dan Lembaga Pembiayaan yang Ideal Untuk Pertanian”



Koperasi. Ya, ketika mendengar kata “koperasi” tentu yang terlintas dibenak kita adalah  suatu lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Oleh sebab itu, peranan koperasi sangat penting dalam menopang perekonomian nasional khususnya bidang pertanian.
            Atas dasar pentingnya peranan koperasi itu lah, Departemen Kajian Publik BEM Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad menyelenggarakan Dialog Interaktif “Eksistensi Koperasi dan Lembaga Pembiayaaan yang Ideal untuk Pertanian”, di Student Center Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor, Sabtu, 6 Oktober 2012, pukul 08.00  – 12.00 WIB. Pembicara dialog ini yaitu Rektor Ikopin/mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdulah dan  Rudi Billah, S. Sos selaku Kabid Pembiayaan dan Teknologi Tepat Guna Dinas Koperasi dan UMKM Jabar serta Ketua Gapoktan Jatinangor. Dialog interaktif ini diikuti oleh mahasiswa Faperta sekitar 60 orang mulai dari angkatan 2008, 2009, dan 2010. 
            Dalam dialog interaktif ini dibahas mengenai eksistensi koperasi untuk pertanian. Koperasi memanglah sangat membantu apa lagi didaerah pedesaan. Pengembangan Koperasi di Pedesaan diarahkan agar dapat menjadi pusat layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah ditujukan agar masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan. Namun kenyataannya, keberadaan koperasi saat ini masih dipertanyakan dan tidak terlihat peranan yang signifikan dalam alur pemulihan ekonomi Indonesia. Yang berkembang hanyalah kuantitas koperasi dan tidak terlihat perbaikan kualitasnya, baik mikro maupun makro ekonomi. Diharapkan ke depannya, koperasi dapat berperan sebagai mana mestinya yaitu wadah yang paling tepat untuk menghimpun kekuatan ekonomi rakyat, yaitu mereka yang terdiri orang kecil-kecil dan lemah. 
            Jadi, kita sebagai generasi penerus bangsa khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian ke depannya harus mampu membantu dalam mengembangkan eksistensi koperasi di Indonesia.