Berdasarkan informasi yang didapatkan, kebijakan ekspor impor hortikultura
di indonesia saat ini tidak jelas arah birokrasinya. Seperti halnya yang
terjadi baru – baru ini yakni masalah harga kenaikan bawang salah satunya.
Sebenarnya harga bawang tinggi bukan karena pasokan yang kurang, karena
indonesia tetap impor untuk memenuhi kebutuhan bawang. Akan tetapi terjadi
penahanan sebagian pasokan bawang yang diimpor kurang lebih sebanyak 300
kontainer di pelabuhan di surabaya
karena belum mendapat perizinan (PIB). (sumber: kompas, kemendag, dan deptan)
Selain masalah tersebut, faktor lain yang mempengaruhinya adalah
tidak jelasnya alur distribusi, sehingga sering terjadi penumpukan suatu
komoditas di suatu daerah, sehingga daerah yang satu terjadi penumpukan sedangkan
daerah yang lain kekurangan.
Disisi lain, dilihat dari segi petani, petani di indonesia tidak
melakukan teknik budidaya dengan baik, sehingga produktivitasnya tidak optimal.
Apabila
hal seperti ini terus dibiarkan maka ekspor impor hortikultura di indonesia
tidak akan pernah tertata rapih. Dengan permasalahan tersebut sebaiknya
dilakukan beberapa hal, diantaranya: pembenahan birokrasi terkait dengan
kebijakan, pengenalan teknologi modern kepada para petani, peningkatan APBN
untuk sektor pertanian, stabilisasi harga, operasi pasar, pengadaan logistik
pertanian, dan spesialisasi komoditas setiap daerah sesuai dengan potensi daerahnya.
Departemen Kajian Publik BEM Keluarga Fantastic KMFP Unpad